Selasa, 04 November 2014

Budidaya Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica)

Seperti yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya, tanaman cengkeh harus terlebih dahulu dibibitkan sampai berumur 1 tahun atau lebih. Setelah bibit cengkeh berumur 1 tahun, maka sebainya segera lakukan persiapan pemindahan bibit lahan, berikut hala-hal yang harus diperhatikan saat pemindahannya sampai pada perawatan tanamannya.

A. Pemindahan bibit tanaman ke lahan yang dikehendaki
Jika ingin memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertanam cengkeh, maka segera buat lubang-lubang tanam dengan ukuran lebar dan dalam 80 cm dengan jarak antar lubang 8 m, kemudian biarkan lubang-lubang tersebut selama 2 sampai 3 bulan. Selanjutnya, 15 sampai 30 hari sebelum bibit ditanam tutuplah lubang-lubang tersebut dengan menggunakan tanah-tanah lapisan atas yang digali dari sekitar lubang. Kemudian jika tiba masa tanam, galilah lubang tadi secukupnya sesuai dengan ukuran tanah pada polybag yang berisi bibit. Sobek dengan hati-hati polybagnya, sebaiknya gunakan pisau yang tajam agar bibit tidak banyak tergoncang. Tanamlah bibit tersebut beserta tanahnya ke dalam lubang tadi, usahakan bibit tersebut tegak dan stabil. Sebaiknya penanaman bibit dilakukan menjelang bulan Desember di mana hujan telah mencukupi untuk pertumbuhan tanaman. 

Jika ingin bertanam cengkeh pada lahan yang lebih luas misalnya 1 ha atau lebih, perlakuan-perlakuannya sama seperti di atas, tetapi ada beberapa persyaratan-persyaratan penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jarak antar tanaman sebaiknya 8 m ke segala arah, jarak yang lebar ini penting untuk pertumbuhan tanaman kelak, serta untuk pembuatan rorak atau selokan-selokan kecil di antara tanaman, agar air tidak tergenang di sekitar tanaman yang baru ditanam, sedangkan jika ditanam pada lahan yang memiliki kemiringan perlu dibuatkan terasering atau sengkedan untuk menghambat laju erosi.

2. Buatkan peneduh untuk tanaman yang baru ditanam tersebut untuk mengurangi teriknya sinar matahari dan terpaan butiran air hujan, sampai pertumbuhan bibit tersebut mulai stabil.

3. Antar barisan tanaman, sebaiknya ditanami tanaman pupuk hijau atau tanaman leguminosa atau kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang tunggak atau jagung, asalkan jangan menanam tanaman ubi kayu.

4. 2 minggu atau lebih setelah penanaman, periksa apakah ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang stabil, jika ada segera lakukan penyulaman atau mengganti tanaman tersebut dengan bibit yang baru, karena itu penting untuk menyiapkan tanaman pengganti.

B. Penyiraman
Jika penanaman dilakukan di areal yang luas dan air hujan yang turun dalam jumlah sedikit, sebainya penyiraman dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15.30 dengan menggunakan sprinkle watering (penyiraman pancaran), karena jika menyiram satu per satu akan memakan waktu lama dan tenaga banyak.

C. Pemeliharaan
Gemburkan tanah yang berada di sekitar batang tanaman dengan jarak 1 m, tapi lakukan dengan hati-hati agar tidak memperngaruhi akar tanaman yang baru berkembang dan lakukan pembersihan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman.

D. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu saat menjelang musim hujan dan menjelang akhir musim hujan atau menjelang musim kemarau. Cara pemupukannya adalah dengan membenamkan pupuk ke dalam tanah di sekitar batang tanaman, agar saat hujan pupuk yang telah diberikan tidak terbawa oleh aliran air hujan. Adapun dosis anjuran untuk pemupukannya adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pupuk dasar, yaitu saat menutup lubang-lubang tanam seperti yang dijelaskan di atas, (15 sampai 30 hari sebelum penanaman), jika menggunakan pupuk organik dosisnya sekitar 30 kg per lubang yang dicampurkan secara merata dengan tanah yang akan digunakan sebagai penutup, kemudian dimasukkan ke dalam lubang . Jika menggunakan pupuk kimia, dosis yang digunakan adalah sekitar 70 kg NPK per lubang yang dicampur merata dengan tanah penutup.

2. Sebagai pupuk pemeliharaan (pemupukan yang dilakukan 2 kali setahun), dosis yang digunakan adalah untuk setiap pohon sekitar 100 gr sampai 500 gr NPK (ZA, urea, DS, TS dan ZK), yang harus dibenamkan di sekitar tajuk tanaman, atau selurusan dengan tajuk terluar tanaman).

Pemupukan boleh tidak dilakukan jika menginginkan tanaman cengkeh membutuhkan waktu lama untuk berbunga, artinya tanaman cengkeh yang tidak diberikan pupuk akan berbunga setelah berumur 6 tahun, dan jika dilakukan pemupukan cengkeh akan berbunga pada umur 3,5 tahun.

Sebaiknya dilakukan penyemprotan dengan BB 1 - 2% agar tanaman cengkeh tahan terhadap hama dan penyakit.

E. Masa kritis dalam pertumbuhan
Masa kritis pertama biasanya dialami setelah tanaman berumur 1 hingga 3 tahun, hal dipengaruhi oleh kelembaban. Oleh karena itu, pemeliharaan harus menjadi prioritas utama, jika masa kritis tersebut telah dilalui maka tanaman cengkeh akan tumbuh dengan subur, normal, dan pertumbuhannya menjadi pesat.

Masa kritis kedua yang dialami oleh tanaman cengkeh adalah setelah berumur antara 8 sampai 12 tahun, ada juga yang sampai 20 tahun, yaitu setelah berbuah lebat, daun-daunnya akan berguguran, waluapun demikian kemampuan berbunganya akan tetap baik, jika masa kritis tersebut telah lewat maka tanaman cengkeh akan tumbuh dengan normal hingga berumur 100 tahunan.

menanam-tanaman
(Sumber foto: www.thefloweringgarden.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar