Jumat, 13 Juni 2014

Budidaya Sebagai Pengendali Penyakit Tanaman

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas tentang cara pengendalian penyakit tanaman dengan tindakan sanitasi. Selain cara tersebut berikut cara-cara lain yang dapat dilakukan dalam melindungi tanaman dari penyakit.

2. Tindakan Budidaya
 Tindakan budidaya, yang baik atau buruk, mempunyai pengaruh besar pada keadaan penyakit. Banyak faktor yang terlibat yang kebanyakan dapat diubah oleh petani,  berikut uraiannya:

Pergiliran Tanaman
Merupakan tindakan penting, khususnya untuk petani sayuran dengan lahan pertanian sempit dalam pengusahaan yang intensif, dan terutama penting dalam mencegah menimbunnya organisme terbawa tanah, termasuk beberapa hama. Sebagai contoh, penyakit layu bakteri tertimbun dengan cepat jika berturut-turut ditanam tanaman Solanaceae yang rentan. Di lahan rendah tropika, seringkali hal ini mengakibatkan kehilangan seluruh hasil tomat, termasuk beberapa yang diduga tahan penyakit. Menanam spesies tanaman yang tidak rentan seperti kerabat buncis, atau Cucurbita akan cepat mengurangi populasi bakteri, seperti juga pengolahan tanah dan pendedahan terhadap sinar matahari yang kuat. Penggunaan lembaran plastik hitam untuk menimbulkan suhu yang lebih tinggi lagi guna mengendalikan beberapa jamur dapat juga bermanfaat.

Budidaya Bebas Gulma
Kita tidak dapat mengharapkan tanaman akan mewujudkan kemampuan penuhnya dalam persaingan dengan gulma untuk cahaya, air, pupuk dan ruang. Selain itu, penutupan gulma yang tebal membantu mempertahankan kelembaban yang tinggi dengan membatasi gerakan udara, sehingga menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan penyakit.

Kondisi Tanah
Pertanaman apapun akan memberikan hasil terbaik dalam kondisi tanah yang sesuai dalam hal tekstur, air, hara, pH dan sebagainya. Kita tidak dapat mengharapkan hasil yang baik, jika tanaman seperti buncis ditanam dalam kondisi yang lebih sesuai untuk teratai. Kebanyakan sayuran dalam keadaan kelebihan air, rentan terhadap rebah semai dan busuk leher. Oleh karena itu, dalam keadaan basah harus dibuatkan bedengan tinggi atau guludan dengan pengatusan yang cukup.

Kerusakan Tanaman
Karena banyak jasad penyakit dapat masuk melalui luka yang disebabkan alat-alat mekanis atau hama, perhatian utama harus diberikan pada penggunaan alat-alat dan pengamatan maksimal perlu dilakukan terhadap populasi serangga dan Nematoda.

Hara dan Keasaman Tanah
Keadaan hara yang seimbang adalah esensi untuk pertumbuhan tanaman yang sehat dan hasil yang berkualitas tinggi. Pertanaman yang sehat juga akan sulit untuk terkena penyakit dan lebih dapat menahan serangan hama.

Beberapa unsur diperlukan dalam jumlah besar (hara makro) yaitu nitrogen, fosfor dan kalium. Beberapa yang dibutuhkan dalam jumlah lebih kecil (hara sekunder) seperti kalsium, magnesium, sulfur, serta hara mikro yang hanya dalam jumlah kecil dan beberap diantaranya sangat kecil. yaitu besi, mangan, tembaga, boron, molibdenum, seng dan klor. Karbon, oksigen, hidrogen merupakan kebutuhan besar yang mudah tersedia dari udara dan air.
Dalam hubungannya dengan penyakit, kedudukan berbagai unsur itu dapat menjadi penting. Sementara kelebihan nitrogen menghasilkan pertumbuhan subur dan lunak, membuat tanaman lebih rentan, terutama terhadap patogen dedaunan, kekurangan unsur menyebabkan kerugian hasil yang besar.

Salah satu unsur yang berperan penting dalam penetralan asam-asam tanah dan memiliki kemampuan untuk emmperkuat lamela tengah antara dinding-dinding sel adalah kalsium. Banyak penyakit, termasuk layu fusarium dan akar pekuk menjadi lebih buruk pada tanah masam, sehingga pengapuran merupakan bagian penting dari praktek pemupukan yang baik. 
menanam-tanaman
salah satu contoh tindakan budidaya dengan mulsa plastik agar bebas gulma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar