Selasa, 17 Juni 2014

Teknik Budidaya Mentimun (Cucumis sativus)

menanam-tanaman
(Buah mentimun dengan menggunakan para-para/ajir)
Mentimun (Cucumis sativus) dapat ditanam dihampir semua jenis tanah, tetapi untuk mendapatkan hasil yang baik di daerah tropika dibutuhkan tanah yang dalam dengan kandungan organik yang tinggi. Kapur dibutuhkan hanya pada tanah masam dengan pH di bawah 5. Mentimun merupakan tanaman yang tumbuh cepat, yang sangat tanggap terhadap pemeliharaan yang baik, apalagi jika dilakukan dengan budidaya para-para.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Mentimun ini, yaitu:
1. Pada  budidaya para-para jarak antara kerangka para-para sebesar 60 cm, dan dua benih harus ditanam pada pangkal dari setiap tonggak.
2. Melakukan perendaman benih sebelum penanaman akan mempercepat perkecambahan dan keberhasilan semai. Paling sedikit satu tanaman harus tumbuh pada setiap tonggak para-para dan setiap kekosongan harus segera disulam.
3. Pelu untuk mengikat tanaman pada tonggak-tonggak para-para pada tahap permulaan sampai berumur 25 hari, jika menunda pekerjaan ini akan mengurangi hasil. Mentimun memanjat dengan perantara sulur (pemanjat) dan sekali berdiri pada paraa-para akan memanjat dan bercabang secara bebas, umumnya tanpa pertolongan.
4. Dianjurkan untuk memangkas ujungnya pada umur 25 hari untuk mendorong percabangan. Tunas-tunas yang terbentuk pada buku-buku bawah dipetik untuk menghambat pembentukan buah yang akan menyentuh tanah, yang pasti akan terserang berbagai jamur tanah. Tetapi hal ini tidak perlu dilakukan jika yang dipilih adalah varietas yang akan memanjat dan menetap baik pada para-para.

Pemupukan yang cukup merupakan pokok untuk produktivitas tinggi mentimun, dan di daerah tropika mereka tanggap baik terhadap pemberian pupuk secara bertahap selama 8 - 10 minggu pertama, hal ini juga akan memperpanjang umur mentimun.

Takaran dasar pupuk K/Mg adalah 78 kg K2O dan 10 kg MgO/ha. Disamping itu terdapat 150 kg K2O dan 200 kg Urea dalam pupuk kandang. Karena itu alternatif pupuk sebagai berikut:
1. Dengan 20 ton pupuk organik, yang akan melayani kebutuhan empat pertanaman berturut-turut, 500 kg pupuk 12:12:17:2 + UM (atau yang sama) dan 500 kg urea, terbagi dalam lima bagian yang sama pada waktu tanam dan pada 2, 4, 6 dan 8 minggu.
2. Tanpa bahan organik, 800 kg pupuk majemuk dan 550 kg urea terbagi seperti di atas.

Perlindungan Tanaman
Penyakit yang paling umumnya adalah penyakit embun tepung yang dapat merusak pada periode-periode lebih basah, terjadi penurunan hasil karena kerontokan daun dan tanaman yang terinfeksi saat muda mungkin tidak akan membaik lagi. Penyakit ini menular dari tanaman muda ke tanaman tua. Penyakit ini dapat dikurangi dengan melakukan Teknik Budidaya (penjelasan lebih lanjut ada disini). Penyemprotan pencegahan setiap minggu dengan Daconil atau Previcur (dapat juga digunakan sebagai perawat benih sistemik) mungkin dibutuhkan. Sanitasi yang baik dan pembakaran tanaman yang tertinggal adalah satu hal yang mutlak dilakukan.  Penyakit bercak daun (Cercospora citrullina), juga memerlukan pencegahan, dengan menggunakan Dithane M-45, Daconil atau Benlate. Perlakuan ini juga akan mengendalikan penyakit-penyakit daun lain yang mudah menyerang tanaman ini. Dalam keadaan basah, busuk akar dan leher akar Pythium dan Rhizoctonia dapat menyebabkan penyakit rebah semai dan kematian tanaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar