Minggu, 28 September 2014

Aneka Tanaman Hias Berbunga Indah

Tanaman hias selain bentuk daunnya yang cantik, ada juga yang ditanam karena warna bunganya yang menawan dan indah. Berikut beberapa jenis tanaman hias yang memiliki bunga yang indah dengan warna yang menarik.

1. Gloksinia (Sinningia speciosa)
Gloksinia dengan bentuk seperti terompet serta memiliki beraneka warna seperti merah polos, putih, ungu, dan juga berbintik-bintik dan bergaris-garis ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika yang kemudian tersebar di negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Tanaman ini umumnya tumbuh di daerah pegunungan pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Di datran rendah pertumbuhan tanaman  ini kurang bagus dan bunganya kurang banyak.

Tanaman hias dengan bentuk bunga seperti terompet ini sering dipelihara di dalam rumah. Agar pertumbuhannya baik, pot tanaman ini sebaiknya diletakkan pada tempat yang agak terang, tetapi tidak terkena sinar matahari yang terik. Batang tanaman hias ini pendek dengan panjang antara 4 - 6 cm, lunak dan berair. Daunnya cukup lebar, berdaging tipis dan berbulu. Perbanyakannya dilakukan dengan menggunakan umbi. Segera setelah bunganya layu, umbinya diangkat dan disimpan. Setelah 3 bulan akan muncul tunas, saat itu lah umbi tersebut dapat ditanam kembali.

menanam-tanaman
Gambar: Gloksinia
(Sumber foto: ingrijirea-florilor.blogspot.com)
2. Kacapiring (Gardenia jasminodes)
Tanaman hias ini selain berbunga indah, juga memiliki bau yang wangi. Di daerah Aceh disebut raja putih, di Jawa Tengah disebut ceplok piring dan di Bali disebut sebagai jempiring. Tanaman ini berasal dari Tiongkok, karena sering juga disebut sebagai bunga Cina.

Tanaman kacapiring ini akan tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, dengan ketinggian mulai dari 400 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia kacapiring banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai pagar karena bercabang banyak dan mudah dalam pemangkasannya. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, dengan tinggi batang dapat mencapai 5 sampai 6 meter. Daunnya berbentuk oblong, berwarna hijau dan mengkilat. Bunganya berwarna putih, berbentuk seperti mawar dengan mahkota bunga yang tersusun dan berbau harum. Bunganya muncul di ujung-ujung ranting muda. Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan tidak memerlukan perawatan khusus, dapat diperbanyak dengan cara dicangkok atau dengan stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Kacapiring
(Sumber foto: pleisbilongtumi.wordpress.com)

3. Cuphea (Cuphea hyssopifolia)
Mungkin belum banyak yang mengenal tanaman hias berbentuk mungil satu ini. Cuphea berbatang pendek, tetapi memiliki percabangan yang banyak. Tingginya dapat mencapai 30 sampai 40 cm. Letak daunnya berhadap-hadapan, berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing dan berwarna hijau. Bunga Cuphea berwarna ungu sampai ungu keputih-putihan, garis tengahnya sekitar 0,5 sampai 0,8 cm.

Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, jika ditanam di daerah-daerah pegunungan. Jika di dataran rendah, tanaman ini tetap dapat tumbuh tetapi berbunga tidak merata. Tanaman cuphea ini menyukai tempat terbuka dengan banyak pencahyaan mataharinya. Pertumbuhannya akan cepat jika ditanam pada tanah yang mengandung banyak humus. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang atau dengan menggunakan bijinya.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Cuphea
(Sumber foto: en.hortipedia.com)
4. Melati Mentomori (Brunfelsia uniflora)
Melati mentomori ini berasal dari Brasil yang kemudian tersebar ke daerah-daerah tropika lainnya, termasuk di Indonesia. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 1400 meter di atas permukaan laut, sedangkan jika ditanam di atas ketinggian tersebut maka pertumbuhannya akan kurang subur.

Melati mentomori ini memiliki tinggi batang sekitar 3 meter. Tanaman hias ini dapat bercabang banyak. Daunnya berbentuk lonjong, berwarna hijau tua. Bunganya menunggal, berbau harum terutama pada malam hari. Bentuk bunganya seperti terompet dengan sisi-sisi yang bergerigi, dengan gradasi warna yang sangat indah, dimulai dari ungu tua lalu menjadi ungu muda dan pada akhirnya akan berubah menjadi putih. Tanaman hias dapat berbunga sepanjang tahun. Secara alamiah, bunga ini memperbanyak dirinya dengan biji. Tetapi dapat juga diperbanyak dengan cara mencangkok dan stek batang.

menanam-tananam
Gambar: Bunga Melati Mentomori
(Sumber foto: pt,wikipedia.org)
5. Nusa Indah (Musaenda philippica)
Nusa indah berasal dari Filipina, Masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar tahun 1960-an. Tanaman hias menyukai daerah dataran rendah, jika ditanam di tempat terbuka, maka akan tumbuh subur dan berbunga lebat. Tak jarang pula tanaman ini dijadikan sebagai tanaman pagar dengan pemangkasan yang teratur.

Tanaman hias ini berbentuk perdu. Dengan ketinggian dapat mencapai sekitar 3 sampai 4 meter, dan bercabang banyak. Tajuk tanaman ini sangat rimbun. Daun nusa indah memiliki bulu yang sangat halus. Bunganya berukuran kecil seperti terompet, berwarna putih atau kuning. Daun kelopaknya berukuran besar, bentuknya bulat telur panjang sekitar 6 sampai 7 cm panjangnya. Berwarna merah, merah muda, dan juga putih. Orang seringkali mengira bahwa bagian inilah bunganya, padahal sebenarnya, itu adalah daunnya. Tanamna nusa indah dapat diperbanyak dengan cangkok ataupun dengan stek batang, tetapi bagian batang yang telah tua.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Nusa Indah
(Sumber foto: embundankaca.wordpress.com)
6. Perbena (Verbena laciniata)
Tanaman hias dengan daun indah dan berbunga serempak ini  berasal dari Paraguai. Dapat tumbuh dengan baik dan berbunga banyak pada tempat dengan ketinggian 5 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Verbena menyukai tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan menyukai tempat terbuka yang banyak menerima sinar matahari. Tanaman hias ini mampu berbunga sepanjang tahun.

Batangnya kecil, panjang, bercabang banyak, dan merayap di permukaan tanah, karena itu terkadang bunga ini dijadikan sebagai tanaman penutup tanah atau untuk pembatas taman. Daunnya bercangap menyirip ganda dan berwarna hijau. Bunga Verbena tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir, panjangnya antara 5 sampai 16 cm. Bunga-bunganya berbentuk payung dengan garis tengah 1 sampai 1,5 cm dengan warna bunga ungu. Secara alamiah memperbanyak dirinya dengan menggunakan biji, tetapi dapat juga diperbanyak dengan menggunakan stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Verbena
(Sumber foto: bungahias.net)
7. Piulces (Saintpaulia ionantha)
Asal tanaman hias ini adalah Afrika Timur. Piulces dapat tumbuh subur di dataran rendah maupun di daerah pegunungan sampai pada ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut. Tanaman hias yang dapat berbunga sepanjang tahun ini sangat menyukai tempat yang teduh dan  lembab.

Batang tanaman hias ini pendek dengan panjang sekitar 5 sampai 8 cm. Daunnya berbentuk hati dengan pinggiran beringgit berwarna hijau tua dan agak tebal. Kedua permukaan daunnya berbulu halus. Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk payung, bergagang panjang, berbentuk suban g dengan warna ungu keputih-putihan. Di bagian tengah bunga terdapat kepala sari yang berwarna kuning. dengan garis tengah bunga sekitar 2,5 samapai 3 cm. Tanaman hias yang biasa ditanam di dalam pot ini, memiliki berbagai varietas dengan bunganya yang besar dan memiliki beragam awrna seperti merah, putih, ungu, merah muda.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Piulces
(Sumber foto: doprops.com)

Senin, 22 September 2014

Aneka Tanaman Hias Peneduh Berbatang Keras

Tanaman hias, selain yang berbatang lunak, ditanam di pot dijadikan sebagai hiasan di rumah, ada juga yang tanaman hias berbatang keras yang di tanam di pinggir jalan sebagai peneduh, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Cemara Laut (Casuarina equisetifolia J.R & G. Frost)
Cemara laut merupakan tanaman yang cepat pertumbuhannya terutama di tanah berpasir di daerah pantai. Akan tetapi, tanaman ini dapat juga tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi yang memiliki ketinggian sampai 1350 meter di atas permukaan laut. Jika tanaman ini ditanam di daerah pedalaman berawa dan di daerah dengan tanah kering, cemara laut ini tidak banyak menghasilkan bunga.

Bunga cemara laut ini memiliki tajuk tanaman yang indah dengan bentuk daun seperti jarum, mudah berayun-ayun ketika tertiup angin, karena itulah nama lainnya disebut juga pohon angin. Susunan daun cemara laut berbentuk seperti tandan. Buahnya berbentu runjung. Jika buahnya telah masak, akan keluar biji-bijinya yang bersayap. Biji tersebut akan beterbangan ketika tertiup angin.

Perbanyakan cemara laut ini dilakukan dengan menggunakan biji dengan terlebih dahulu disemaikan. Penyemainnya dapat dilakukan di atas bedengan dan setelah mencapai ketinggian 0,5 m bibitnya sudah dapat dipindahkan.

menanam-tanaman
Gambar: Cemara Laut, Casuarina equisetifolia
(Sumber foto: www.biologie.uni-regensburg.de)

2. Flamboyan (Delonix regia)
Flamboyan dengan tajuknya berbentuk payung ini berasal dari Malagasi. Tumbuhan ini akan tumbuh dengan baik dan berbunga indah jika tumbuh pada daerah-daerah di bawah ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai 10 sampai 20 meter dan merupakan tanaman hias menahun. Memiliki tajuk yang indah dan bercabang merata. Daunnya tergolong daun majemuk dengan anak daun berukuran kecil. Bunga falmboyan tersusun dalam tandan, panjangnya 30 sampai 50 cm, berwarna merah jingga. Buahnya berbentuk polong berisi 20 sampai 40 biji.

Flamboyan umumnya di tanam di pinggir jalan sebagai peneduh. Pada waktu menjelang berbunga, daunnya akan berguguran selama sebulan atau lebih. Umumnya berbunga pada bulan Agustus hingga Maret. Tanaman flamboyan ini diperbanyak dengan menggunakan biji, dicangkok atau dengan stek batang.

menanam-tanaman
Gambar: Flamboyan, (Delonix regia)
(Sumber foto: www.flickr.com)
3. Kakancingan (Amherstia nobilis)
Kakancingan merupakan tanaman hias yang berumur tahunan yang akan tumbuh dengan baik pada tempat terbuka, di tempat dengan ketinggian antara 500 sampai 700 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan tanaman ini tergolong cepat, tinggi batangnya dapat mencapai sekitar 18 meter. Daunnya majemuk bersirip genap. Daun mudanya menggantung, berwarna merah muda, dan jika tertiup angin kelihatan seolah saputangan yang melambai-lambai. Karena itu nama lain dari kakancingan ini disebut juga pohon saputangan.

Bunga kakancingan tersusun dalam tandan dengan panjang antara 50 sampai 70 cm, berwarna merah menyala. Buahnya berbentuk polong dengan panjang sekitar 15 sampai 20 cm. Tanaman ini sering ditanam di halaman rumah atau di tepi jalan sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini diperbanyak dengan menggunakan biji atau dapat juga dicangkok.

menanam-tanaman
Gambar: Kakancingan (Amherstia nobilis)
(Sumber foto: ru.wikipedia.org)
4. Ki Hujan (Samanea saman)
Tanaman hias ki hujan ini paling banyak dijadikan sebagai pohon peneduh jalan karena sifatnya yang mudah tumbuh baik pada tempat-tempat dengan ketinggian 200 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Daun dan bijinya dapat dimakan. Tajuknya indah, lebarnya dapat mencapai 24 meter. Bentuk daunnya kecil bulat telur dan tersusun ganda. Bunga ki hujan tersusun dalam tandan berbonggol dengan tangkai pendek. Bunganya cukup banyak, bentuknya mirip sapu berwarna keunguan dengan tangkai sari yang kecil dan halus seperti butir-butir hujan ketika berguguran. Karena itu tanaman hias ini dinamakan ki hujan.

Ki hujan selain berguna sebagai peneduh jalanan, juga berguna sebagai pohon pelindung di perkebunan pala dan kopi. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji atau pencangkokan.

menanam-tanaman
Gambar: 4. Ki Hujan (Samanea saman)
(Sumber foto: myfadhliyah.wordpress.com)




Ekologi, Syarat Tumbuh Tanaman Teh (Thea sinensis)

Produksi yang diharapkan dari tanaman Teh (Thea sinensis) adalah daunnya, yang dikeringkan dan diolah sedemikian rupa hingga menjadi bahan minuman yang nikmat. Daun Teh selain memberikan aroma dan cita rasa yang enak juga memberikan warna yang menarik pada air yang digunakan untuk menyeduhnya dan memberikan rasa segar karena mengandung alkaloid thein. 

Jika Teh ditanam di daerah tropis, maka teh menginginkan curha hujan antara 2000 sampai 2500 mm per tahun. Tanaman teh ini tidak tahan terhadap musim kemarau yang panjang. Mengenai ketinggian tempat di daerah tropika, teh menyukai di atas 1100  meter, tetapi teh dapat juga tumbuh baik di daerah tropis antara 250 sampai 1200 meter di atas permukaan laut.

Di daerah sub tropis yang suhunya sering rendah, tanaman teh dapat tumbuh di tempat yang memiliki ketinggian yang sama dengan permukaan laut.

Tanaman teh kurang tahan terhadap cahaya matahari yang terlalu banyak. Oleh karena itu, di daerah-daerah yang tidak banyak awan diperlukan pohon-pohon pelindung. Intensitas cahaya yang tinggi untuk tanaman teh yang tidak diimbangi dengan pemupukan akan menurunkan produksi. Tanaman pelindung untuk tanaman teh dapat juga membahayakan jika terjadi kelembaban mikro yang tinggi, karena dapat menstimulir berkembangnya cacar daun pada teh yang disebabkan oleh Exobasidium vexans. Oleh karena itu, jika terlihat adanya gejala serangan penyakit ini, maka sering-sering lah melakukan penjarangan pohon pelindung di perkebunan teh.

Tanah yang disukai oleh tanaman teh adalah tanah-tanah dengan sedikit asam dimana pH optimal berkisar antara  5 sampai 6, serta bertekstur gembur dan porous.

menanam-tanaman
(Sumber foto: travelmatekamu.com)

Ekologi, Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati, terutama untuk minyak makan atau minyak goreng. Selain digunakan untuk minyak makan, kelapa juga digunkaan sebagai bahan mentah untuk industri sabun dan margarine. Bahan produksi utama yang diharapkan dari kelapa adalah bagian buahnya. Akan tetapi walaupun begitu, jika diperinci lebih dalam lagi ternyata seluruh bagian tanaman kelapa sangat bermanfaat. Buahnya seperti yang telah dijelaskan di atas, daunnya dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk organik atau sebagai pakan ternak, lidinya digunakan untuk sapu lidi, batangnya dapat digunakan untuk bahan bangunan, serta akarnya dapat dijadikan sebagai bahan baku obat atau dapat juga sebagai bahan baku pupuk organik. Kopra merupakan hasil endosperm biji yang dikeringkan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

Tanaman kelapa tumbuh baik pada latitud (ketinggian tempat) dari ekuator sampai 15 derajat. Tinggi tempat yang diinginkan adalah 0 sampai 300 meter di atas permukaan laut. Pada latitud dan altitud yang lebih tinggi kelapa dapat juga tetap hidup tetapi produksi buah ditinjau dari kualitas dan kuantitas akan jauh menurun.

Kelapa menginginkan keadaan yang hangat dengan suhu sekitar 25 sampai 20 derajat celsius. Temperatur di bawah 20 deraajat celsius akan menurunkan produksinya. Temperatur yang terlalu tinggi, di atas 38 derajat celsius akan mengakibatkan kerusakan dan kemunduran produksi buah, apalagi jika tidak diimbangi dengan persediaan air yang cukup, karena energinya banyak hilang akibat proses transpirasi.

Curah hujan yang diinginkan kelapa, minimum 1500 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa akan sangat menurun produksinya jika pada tahun sebelumnya mengalami kekeringan atau curah hujannya di bawah 1200 mm per tahun. Kelapa dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan di atas 3000 mm per tahun yang penting drainase tanah baik.

Penyinaran matahari penting untuk menghasilkan assimilat dalam rangka membentuk senyawa-senyawa minyak dalam endospermanya. Karena itu lah tanaman kelapa yang tumbuh di daerah-daerah yang selalu banyak awan, produksinya sangat rendah.

Tanaman kelapa toleran terhadap kelembaban udara dan yang dikehendakinya berkisar antara 80 - 90 %, minimum 65 %. Jika kelembaban sangat rendah akan mengakibatkan terhalangnya pembentukan bunga betina atau gugurnya bunga yang masih muda.

Kelapa sangat menyukai tanah-tanah berpasir di pinggir pantai, dimana muka air tanahnya relatif tinggi. Aerasi dan drainase tanah yang baik, akan mendorong pertumbuhan akar yang sempurna. Tanah-tanah abu vulkanik juga disenangi oleh kelapa, tanah alluvial juga disukai oleh kelapa. Kelapa juga termasuk tanaman yang toleran terhadap salinitas (tingkat keragaman) tanah yang tinggi.

menanam-tanaman
(Sumber foto: kaloriku.com)

Sabtu, 20 September 2014

Cara Budidaya Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

Ubi jalar adalah tanaman sayuran yang cocok untuk diusahakan dalam pergiliran tanam tiga atau enam bulanan. Ada banyak varietas dari ubi jalar ini, ada yang sangat menanjak atau menyebar sampai tipe yang daunnya berdiri tegak. Umbinya juga beraneka ragam, dengan warna kulit dari ungu kemerahan sampai kuning dan putih, dan warna daging buahnya ada yang putih keabuan, kuning bercampur jingga. Dagingnya padat, dengan bentuk umbi dari kecil dan bulat sampai besar memanjang atau berbentuk tidak teratur. Hasilnya pun bervariasi dari 5 hingga 30 ton/ha, tergantung ukuran umbi dan masa pertumbuhan.

Budidaya
Agar mendapatkan hasil yang baik, ubi jalar baiknya di tanam di tanah gembur yang lepas sehingga memungkinkan umbi berkembang bebas di dalamnya. Bahan organik dan pemulsaan dapat meningkatkan hasil umbi, tetapi jika terlalu banyak kandungan nitrogen dalam tanah dapat menghasilkan pertumbuhan daun yang berlebihan dan hasil umbi yang rendah. Oleh karena itu, pupuk kandang dan pupuk berkadar nitrogen tinggi sangat tidak dianjurkan. Kompos yang dibuat dari jerami dan pupuk kandang sapi atau kuda merupakan bahan yang lebih baik untuk memperbaiki struktur tanah untuk ubi jalar.

Penanaman dapat dilakukan dengan umbi yang lebih kecil atau potongan-potongan umbi yang membawa 'mata', tetapi yang paling ekonomis adalah dengan menggunakan stek batang kira-kira lima buku panjangnya. Jika tersedia banyak stek, tiga baris  dapat ditanam dalam bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak tanaman 30 cm satu dengan lainnya. Stek pucuk juga dapat memberikan hasil terbaik.

Untuk mendapatkan hasil optimal dalam kebun komersial yang intensif, budidaya para-para sangat dianjurkan; alasannya karena daun-daun mendapatkan sinar matahari yang cukup banyak sehingga proses fotosintesis menjadi lebih baik. Batang (liana) dibiarkan tumbuh dan berakar di permukaan bedengan selama bulan pertama, setelah itu batang yang tumbuh keluar dari bedengan diikat pada para-para dan pertanaman  menjalar.

Pupuk dan perlakuan tanah untuk ubi jalar ini sama dengan perlakuan pada tanaman talas, tetapi yang membedakannya adalah pemupukan untuk ubi jalar sebaiknya dibagi dalam pemberian pada umur, 2, 4, 6, 8 dan 10 minggu. Pertanaman memerlukan penyiraman ringan pada cuaca kering untuk hasil maksimal.

Perlindungan Tanaman
Penyakit yang biasany menyerang adalah bercak daun dan kudis (Elsinoe batatas), sedangkan penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya kurang memerlukan perlakuan. Pada umbi dapat terserang beberapa penyakit busuk yang serius, terutama setelah panen dan pada saat penyimpanan. Biasanya yang menyerang adalah Rhizopus spp., Phytium spp., Botryodiplodia theobromae, Botrytis spp., dan Ceratocystis paradoxa. Diperlukan kehati-hatian untuk menghindari kerusakan umbi selama pemanenan.

Virus pun dapat menyerang ubi jalar, seperti burik berbulu (feathery mottle), dengan kerugian nyata sampai 50%. Karena mutlak dilakukan pemilihan bahan tanaman yang sehat.

Dua spesies kumbang (Cylas formicarius dan C. puncticollis) merupakan hama yang paling berat. Hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan ladang dengan membakar sisa-sisa tanaman yang terserang. Mencelupkan bibit ke dalam DDT atau BHC dapat sangat membantu, jika saja penggunaan pestisida ini masih diizinkan. Membumbun untuk melindungi umbi juga dapat membantu. Larva dari ngengat elang (hawkmoth) (Agrius convolvulii) merupakan perontok daun yang dapat menyusahkan, demikian juga dengan kumbang dan ulat. Jika diperlukan, suatu rentang insektisida dapat mengendalikan hama ini. Kupu Acarae acerata  merupakan hama yang serius, larvanya dapat memusnahkan keseluruhan daun pada tanaman muda, tetapi dapat dikendalikan dengan senyawa organofosfat.

Nematoda bintil akar dapat juga menimbulkan masalah. Jika ditemukan, penggunaan karbofuran pada waktu tanam dapat dipertimbangkan untuk digunakan.

menanam-tanaman
(Sumber foto: cybex.deptan.go.id)

Cara Budidaya Tanaman Talas (Colocasia esculenta)

Terdapat banyak varietas yang diperbanyak dengan cara vegetatif. Semua jenis dianggap masuk dalam spesies esculenta. Ada beberapa nama yang digunakan untuk membedakan jenis talas berdasarkan dengan sifat subang (corm). 'Dasheen' untuk menyebutkan tunas yang cenderung membentuk satu subang pusat yang besar dengan beberapa tunas samping, meskipun tunas samping terbentuk dan harus dipangkas untuk mendapatkan subang yang baik untuk dipasarkan. Sedangkan tunas 'Eddo' menghasilkan lebih banyak tunas samping yang mudah membentuk subang samping, yang juga dapat dimakan.

Budidaya 
Untuk varietas yang menghasilkan subang utama yang dominan (dasheen), subang yang pucuknya dipotong dekat dengan subangnya merupakan bahan tanaman terbaik. Suatu bagian kecil dari subangnya harus juga dipotong bersama pucuknya untuk menyertakan titik tumbuhnya. Sebaiknya subang dipotong balik kira-kira 30 cm sebelum ditanam. Tunas-tunas samping dapat juga digunakan tetapi mereka harus dipilih keseragamannya sehingga pemanenan dapat dilakukan dalam satu kegiatan kerja. Pada varietas-varietas yang membentuk banyak umbi samping. Tunas-tunas samping cocok untuk dijadikan bibit. Pengaturan jarak tanam tergantung pada varietas dan ukuran tanaman. Umumnya dianjurkan ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m dengan jarak 45 cm di dalam baris.

Talas dapat tahan terhadap tanah basah tetapi untuk mendapatkan hasil tinggi, tanah harus gembur dan lepas. Tanah yang bergambut sangat baik, tetapi harus diberi 1 ton per ha kapur bila pHnya di bawah 5,0. Pembumbunan sepanjang masa pertumbuhannya, mengurangi pertumbuhan tunas-tunas samping pada 'dasheen'. Tanaman ini tidak begitu tanggap terhadap pemupukan, tetapi tanggap terhadap pupuk organik dalam situasi yang menyebabkan terjadinya perbaikan struktur tanah; sebagai contoh pada tanah lempung berat. Pupuk kandang sapi atau kuda sangat baik karena sifat curahnya, tetapi pupuk unggas harus dikomposkan dengan baik bersama jerami. Pupuk kalium dan magnesium dapat juga meningkatkan hasil sehingga pemberian pupuk majemuk 12:12:17:2 + UM dalam jumlah sedang ditambah sedikit kalium dan kiserit dapat dianjurkan. Berikut jumlah dosis anjuran yang dapat memberikan hasil yang baik di dataran rendah tropika:
1. Pada tanah berat: 20 ton/ha pupuk yang dikomposkan dengan baik disertai rasio serat yang tinggi, 160 kg/ha urea, 200 kg/ha KCl dan 50 kg/ha kiserit, diberikan dalam lima kali dosis per bulan.
2. Pada tanah berpasir ringan atau tanah gambut, hanya pupuk mineral saja sebaiknya digunakan.

Dalam pergiliran tanaman talas diusahakan dengan memanfaatkan sisa-sisa pupuk dari pertanaman sebelumnya.

Hasil-hasil yang lebih tinggi seringkali mencapai 20 ton/ha setelah delapan bulan pertumbuhan.  Hasil-hasil yang ditabulasi diperoleh dari tanah berlempung agak berat setelah pertumbuhan hanya dalam waktu enam bulan. Talas dasheen dipanen antara enam dan sepuluh bulan dari pertanaman di dataran rendah tropika dan jika daun-daun mulai berubah menjadi kuning. Talas eddo seringkali dipanen setelah masa waktu yang lebih lama, subang-subang masak digali keluar dan tanaman tumbuh kembali dan dibiarkan agar subang-subang yang lebih kecil dapat tumbuh terus. Tanaman ini membutuhkan lingkungan yang lembab dan basah untuk memberikan hasil yang baik.

Perlindungan Tanaman
Penyakit yang paling penting pada tanaman talas adalah hawar daun (Phytophthtora colocasiae) yang dapat menyebabkan kerontokan daun yang hebat. Meskipun dapat dikendalikan dengan berbagai fungisida, sangat sukar untuk mendapatkan penutupan dan kelekatan zat kimia yang cukup pada daun-daun yang lebar dan berlilin. Zat pembasah dan atau zat perekat harus digunakan, dan fungisida tembaga sama baiknya dengan fungisida jenis apa pun. Pengabutan akan memperbaiki penutupan dan perlindungan.

Berbagai penggerek menyerang umbi dan terutama kumbang talas (Papuana laevipennis). Mencelup potongan-potongan bahan atau batang yang akan dijadikan bibit dalam insektisida seperti sevin atau malathion, sangat dianjurkan. Sedangkan untuk melindunginya dari jamur terbawa tanah setelah tanam adalah dengan mengikutsertakan fungisida Aretan atau Agallol dalam larutan pencelup.

menanam-tanaman
(Sumber foto: id.wikipedia.org)


Rabu, 17 September 2014

Ekologi Tanaman Ubi Kayu, Singkong (Manihot utilissima)

Ubi kayu atau dikenal juga dengan nama singkong merupakan tanaman yang menghasilkan umbi yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tepung tapioka, karena ituubi kayu disebut juga tapioka atau manioc. Ubi kayu adalah tanaman monoceous (biji berkeping satu) dan seringkali terjadi perkawinan silang atau perkawinan sendiri. Umbinya mengandung karbohidrat berkalori tinggi. Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan padi dan jagung sehingga banyak digunakan sebagai bahan makanan pencampur utama makanan pokok di berbagai daerah di Indonesia.

Tanaman ubi kayu ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dan daerah dengan distribusi curah hujan yang merata antara 1000 sampai 2000 mm per tahun. Bahkan dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 500 mm per tahun dan 5000 mm per tahun, asalkan air jangan sampai tergenang di daerah sekitar perakaran. Keistimewaan tanaman ini adalah dapat bertahan hidup pada musim kering dan hujan. Namun di daerah dengan hujan yang tidak teratur dapat menurunkan produksinya bahkan kualitas umbinya.

Tanah yang baik untuk pertanaman ubi kayu adalah tanah-tanah lempung berpasir  atau lempung yang gembur dengan drainase yang baik. Walaupun demikian, ubi kayu dapat juga tumbuh di tanah-tanah gersang dari ringan sampai berat. Derajat kemasaman tanah yang diinginkan oleh ubi kayu adalah kisaran antara 6 - 7,5. Akan tetapi, pada tanah-tanah lateritik gembur pada pH 5,5 ubi kayu dapat juga tumbuh dengan baik. Yang terpenting adalah menjaga agar drainase tetap baik karena jika drainasenya buruk dapat mengakibatkan busuknya umbi dan produksi akan jauh menurun.

Walaupun tanaman ubi kayu dapat tumbuh di dataran tinggi, akan lebih produktif jika di tanam di daerah dataran rendah dan lembah. Karena adanya kolerasi positf antara kandungan HCN di dalam umbi ubi kayu dengan semakin tingginya tempat. 

Cahaya matahari mutlak diperlukan walaupun tanaman ini termasuk heliophytes atau tanaman dengan hari pendek. Suhu optimal yang disukainya adalah antara 18 sampai 35 derajat celsius dengan kelembaban rata-rata sebesar 65 %.

menanam-tanaman
(Sumber foto: log.viva.co.id)

Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays)

Jagung merupakan bahan makanan pokok setelah padi di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri jagung menempati urutan terpenting kedua diantara makanan pokok, bahkan di beberapa wilayah, jagung merupakan bahan makanan pokok. Produksi jagung di dunia menempati urutan ketiga dari tanaman sereal di dunia. Jagung tidak hanya dimanfaatkan oleh manusia, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Jagung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat antara 0 sampai 4000 meter di atas permukaan laut di daerah tropika.Di samping itu, jagung dapat juga tumbuh pada berbagai tipe tanah di daerah lintang dari 58 derajat utara hingga 40 derajat selatan.Namun demikian, penyebaran jagung sangat dibatsi oleh toleransinya terhadap suhu dan curah hujan.

Suhu yang diinginkan oleh tanaman  jagung untuk proses perkecambahan dan pertumbuhannya adalah suhu optimum antara 23 sampai 27 derajat. Namun, jagung dapat juga tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 10 sampai 43 derajat celsius.

Curah hujan yang baik selama pertumbuhannya minimum 200 mm  per tahun dan curah hujan maksimum 1500 mm per tahun dan curah hujan optimum antara 400 - 600 mm per tahun.

Jagung dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah yang memiliki drainase yang baik selama musim hujan. Jika persyaratan yang satu ini dapat diberikan maka tanaman jagung pun dapat tumbuh pada tanah liat berlempung atau lempung berpasir.

menanam-tanaman
(Sumber foto: cybex.deptan.go.id)

Ekologi Tanaman Kopi (Coffea sp)

Kopi merupakan salah satu anggota famili Rubiacaea yang dimanfaatkan sebagai bahan minuman yang dapat menghilangkan rasa kantuk karena mengandung sofeein atau kafein. Terdapat beberapa spesies, tetapi pada umumnya yang diusahakan pertanamannya ada 3 jenis yaitu Coffea robusta, Coffea liberica dan Coffea arabica yang berasal dari Abyssinia (Ethiopia) sedangan dua jenis yang pertama kemungkinan besar berasal dari Congo dan Liberia.

Kopi termasuk dalam tanaman tropika karena banyak tersebar di daerah-daerah tropik. Penghasil kopi terbanyak di dunia adalah Brazillia (kira-kira memproduksi 50% dari produksi kopi dunia). Selain itu, negara-negara penghasil kopi yang lain adalah Congo, Guatemala, Colombia, Costa rica, Indonesia, Kenya, West Malaysia, Equador, Hawaii serta masih banyak negara lainnya.

Kopi merupakan tanaman sciophytes atau tanaman yang kurang menyukai pencahayaan matahari yang banyak, sehingga terkadang dalam pertanaman kopi sering ditanam pohon pelindung. Akan tetapi saat ini, petani cenderung menanam kopi tanpa menggunakan penaung atau pohon pelindung tetapi dibarengi dengan pemupukan yang baik, dan ternyata hasil produksi yang didapatkan oleh petani jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertanaman kopi yang dinaungi.

Kopi dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat mulai dari 0 sampai pada ketinggian 2100 meter di atas permukaan laut. Umumnya pertanaman kopi di negara-negara penghasil kopi yang telah disebutkan di atas tadi, berada  pada daerah dataran tinggi, namun ada juga yang ditanam di daerah dataran rendah seperti di Rio de Jeneiro. Coffea arabica dapat beradaptasi dengan lebih baik di daerah dataran tinggi sedangkan Coffea liberia dan Coffea robusta lebih suka jika ditanam di daerah dataran rendah. Kualitas kopi yang baik biasanya berasal dari tanaman yang tumbuh pada ketinggian antara 1200 sampai 1700 meter di atas permukaan laut. Kebanyakan kebun kopi di berbagai negara mempunyai temperatur rata-rata 21 derajat celsius, suhu minimum rata-rata yang disukai tanaman kopi adalah 16 derajat celsius sedangkan suhu maksimum rata-ratanya adalah 22 derajat celsius.

Tanah yang cocok untuk tanaman kopi adalah tanah yang tidak terlalu ringan atau gembur dan tidak pula terlalu berat atau liat. Tanahnya harus kaya akan bahan organik, tanah yang memiliki solum yang dalam lebih baik serta memiliki drainase yang baik. pH yang diinginkan oleh tanaman kopi adalah dalam kisaran 4,2 sampai 5,1.

Mengenai curah hujan untuk tanaman kopi adalah dalam kisaran 750 sampai 2500 mm per tahun dan curah hujan yang paling baik untuk tanaman kopi adalah antara 1250 sampai 1750 mm per tahun.

menanam-tanaman
(Sumber foto: www.nasionalisme.co)

Selasa, 16 September 2014

Aneka Tanaman Hias di Indonesia

Berbagai macam tanaman hias seperti Begonia, Bunga mentega, Bugenvil, Bungur, dan Bungur jepang, telah di budidayakan di Indonesia yang terkenal subur ini.
Tidak sedikit pula tanaman hias tersebut yang dibudidayakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjadi komoditi ekspor non migas, dengan demikian juga menghasilkan devisa untuk negara Indonesia. Berikut ini akan kita bahas aneka tanaman hias yang kebanyakan dibudidayakan

Jenis tanaman hias :

1. Begonia (Begonia Glabra Ruiz et Pav)
Tanaman hias yang cukup cantik ini di daerah priangan jawa Barat disebut Bihun,tanaman hias ini berasal dari peru, amerika selatan, tidak diketahui secara jelas bagaimana penyebaran tanaman ini ke Indonesia, tanaman jenis ini dapat tumbuh baik di daerah pegunungan pada ketinggian 500 Mdpl, namun dengan pemeliharaan khusus dapat pula tumbuh subur di daerah dataran rendah.
Pertumbuhan Begonia tergolong lambat, batangnya lunak serta berair, dedaunnya berbentuk jantung yang tidak simetris, permukaan daun berwarna hijau sedangkan bagian bawahnya berwarna perak keputihan, bunganya bergerombol, bergaris tengah sekitar dua centimeter, bunga Begonia berwarna merah muda, Begonia termasuk tanaman hias yang cukup digemari karena bunganya cukup indah, tanaman ini termasuk tanaman ditempat teduh dan umumnya diperbanyak dengan cara stek ataupun dengan menanam tunasnya.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Begonia
(Sumber foto: www.bradsbegoniaworld.com)
2. Bunga Mentega (Nerium odorum Mill)
Bunga mentega diketahui berasal dari daratan Asia dan Jepang, kemudian menyebar keseluruh pelosok Asia tenggara, tanaman ini akan tumbuh baik didaerah dataran rendah sampai daerah pegunungan dengan ketinggian 1350 Mdpl.
Tanaman hias Bunga mentega termasuk jenis tanaman perdu, hidupnya merumpun, dan tingginya dapat mencapai sekitar enam meter, batang tanaman ini kecil teta[i dapat bercabang banyak.
daun Bunga mentega berbentuk lanset dan kaku, bunganya berbentuk corong, bergerombol dan umumnya muncul diujung batang, warnanya ada yang merah, putih dan ada pula yang merah muda, baunya langu, tidak sedap, sementara itu buahnya mirip buah polong.
Di dataran rendah tanaman hias jenis ini dapat tumbuh dengan subur dan sangat rajin berbunga, sayang warna bunganya agak pucat dibanding dengan Bunga mentega yang ditanam di daerah pegunungan, sekarang tanaman ini sudah banyak ditanam berbagai varietas yang dapat berbunga ganda dan dapat berbunga sepanjang tahun. Tanaman hias Bunga mentega dapat diperbanyak dengan cara stek batang.
menanam-tanaman
Gambar: Bunga Mentega
(Sumber foto: es-uzwah.blogspot.com)
3. Bugenvil (Bougenvillea glabra Chois)
Bunga jenis ini negeri asalnya ialah amerika selatan, sekarang telah tersebar ke daerah-daerah tropika lainnya, termasuk negeri kita, di Indonesia tanaman hias yang bunganyta indah ini diperkenalkan pertama kalinya sekitar tahun 1961.
Bungenvil dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 1200 Mdpl, ditanah yang subur dan gembur terkadang daun bugenvil menjadi kelewat subur, akibatnya bunganya sedikit, sedangkan di tanah yang kering dan miskin bugenvil lebih banyak bunganya.
Bunga Bugenvil tergolong tanaman perdu tahunan, batangnya kecil banyak bercabang, mengayu dan tingginya bisa mencapai lima sampai limabelas meter, bunga tanaman ini berbentuk tabung, berukuran kecil panjangnya sekitar dua sentimeter berwarna putih, bagian yang berwarna-warni dan menarik dari tanaman hias ini ialah penumpu bunga, berfungsi sebagai perhiasan bunga, penumpu bunga ini ada yang berwarna ungu, merah tua, merah muda, putih, krem, dan sebagainya. Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan stek batang atau pencangkokan.
menanam-tanaman
Gambar: Bunga Bougenville
(Sumber foto: jualbungabougenville.blogspot.com)
4. Bungur (Lagerstroemia flos-reginae Retz)
Bungur memiliki tajuk dan bentuk bunga serta warna yang indah, umumnya berwarna ungu terang. Tanaman ini tumbuh liar di India, Burma, Srilanka, Cina bagian selatan dan Australia bagian utara. Batang kayunya yang berdaya tahan tinggi terhadap air laut menjadikan kayunya sangat baik untuk dibuat perahu.
Bungur dapat tumbuh subur  di daerah dengan ketinggian tempatnya di bawah 800 meter dari permukaan laut. Bungur merupakan tanaman hias menahun yang dapat tumbuh dengan cepat. Batangnya dapat mencapai ketinggian sampai 45 meter. MEmiliki daun dengan bentuk bulat telur dengan ujungnya yang runcing.
Bunganya tersusun berbentuk tandan, panjangnya kurang lebih 55 cm. Daun mahkotanya mengeriting, berwarna ungu atau merah muda, kadang-kadang ada juga yang berwarna merah keputih-putihan.
Tanaman ini diperbanyak dengan menggunakan bijinya, atau dapat juga diperbanyak dengan cara dicangkok. Tanaman bungur ini memiliki waktu berbunga yang tidak  teratur, masing-masing pohon akan berbunga pada saat yang tidak sama.
menanam-tanaman
Gambar: Bunga Bungur
(Sumber foto: id.swewe.net)
5. Bungur Jepang (Lagerstroe mia indica L)
Hampir mirip dengan bunga bungur tetapi memiliki tinggi batang yang lebih kecil daripada bungur karena itu tanaman biasa juga disebut bungur kecil. Disebut Bungur Jepang karena berasal dari Jepang dan Cina.

Tanaman bungur jepang ini umunya dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian tempatnya 700 meter di atas permukaan laut. Bungur jepang termasuk dalam tanaman perdu. Batangnya berkayu dengan ketinggian batang dapat mencapai 3 sampai 4 meter. Memiliki cabang yang banyak, dimana cabang tersebut muncul dari bagian ujung yang meruncing.

Bunga tanaman ini tersusun dalam bentuk tandan yang panjangnya mencapai 15 sampai 20 cm. Bunganya kecil, bergerombol, berwarna lembayung, merah muda, dan juga putih. Pinggiran mahkota bunganya berlekuk-lekuk indah seperti renda. Permukaan tangkai bunganya ada yang berbulu tetapi ada juga yang licin. Perlu dilakukan pemangkasan pada batang bungur jepang yang sudah agak tinggi untuk merangsang pertumbuhan bunga yang lebih banyak. Perbanyakan tanaman bungur jepang ini dilakukan dengan menggunakan stek batang atau pun dengan cara dicangkok.

menanam-tanaman
Gambar: Bunga Bungur Jepang
(Sumber foto: imelda.coutrier.com)






Karakteristik Tanaman Hias Bayam Merah (Aerva sanguinolenta L.)

Sebenarnya tanaman ini dari jenis bayam, akan tetapi karena memiliki daun dan warna yang indah maka tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan tanaman ini dikenal dengan nama ilmiah Aerva sanguinolenta (L.) BI. Tanaman indah ini berasal dari pulau Jawa. Bayam merah ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dan juga daerah pegunungan sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.

Bayam merah sangat menyukai jika ditanam di tempat terbuka dan mendapatkan banyak sinar matahari, warna daunnya akan merah menyala. Akan tetapi, jika ditanam di tempat yang kurang mendapatkan penyinaran matahari atau tempat rindang maka warna daunnya akan buram dan kusam.

Tanaman bayam merah berbentuk perdu, pertumbuhannya sangat cepat atau mudah dikembangbiakkan. Tinggi batangnya dapat mencapai sekitar 1,5 meter. Memiliki bentuk daun yang bulat telur atau oval. Bunganya yang cukup indah tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan. Ukuran bunganya kecil, dengan warna putih kekuning-kuningan, pada umumnya bunga tersebut akan muncul pada ujung atas batang atau sering juga muncul dari ketiak daunnya.

Bayam merah terkadang ditanam sebagai batas taman, atau ada juga yang ditanam di sisi jalan. Secara alami, bayam merah berkembangbiak dengan menggunakan biji, tetapi para penggemar bunga hias umumnya memperbanyak tanaman ini dengan stek batang.

menanam-tanaman
(Sumber foto: djonlineshopping.blogspot.com)

Minggu, 14 September 2014

Cara Budidaya Tanaman Kubis Daun Cina, Pak Choi (Brassica chinensis)

Ada dua tipe yang umum untuk Kubis cina ini yaitu pak choi dan choi sam dengan cara budidaya yang hampir sama. Pak choi dikenal dengan nama kubis putih cina, karena memiliki tangkai daun putih yang khusus, walaupun beberapa varietas memiliki tangkai daun yang hijau. Sedangkan varietas choi sam adalah kubis cina berbunga, ciri utamanya adalah tumbuhnya yang tegap dan cepat tumbuh atau biasa dikenal dengan nama sawi hijau.

Budidaya
Cara yang dianjurkan untuk membudidayakan tanaman ini adalah sebagai berikut:
  1. Benih disemaikan terlebih dahulu di dalam kotak-kotak atau bedengan persemaian jika menginginkan panen dalam jangka waktu 4 minggu. Jika dilakukan penyebaran langsung memerlukan enam minggu untuk menunggu waktu siap panen. Sebaiknya  tidak menggunakan polybag pada saat penyemaiannya karena hanya akan membuang biaya yang lebih banyak. 
  2. Tanaman semai dapat dipindah tanam sejak umur tiga minggu dengan jarak tanam 15 cm, dan diberikan naungan selama lima hari pertama. Jika bibit semai besar yang digunakan, tanaman sudah dapat dipanen pada 25 hari setelah pindah tanam dengan hasil panen mencapai 30 ton per ha. Dari pertanaman enam minggu dapat dipanen hasil sebanyak 50 ton per ha.
  3. Pemupukan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk dasar 1 ton/ha kapur pada kebanyakan tanah masam dengan pH dibawah 5,5. Untuk semua Cruciferae daun dapat digunakan sampai 20 ton/ha per tahun kompos atau pupuk kandang yang matang. Sayuran ini tidak memerlukan pupuk majemuk jika telah menggunakan pupuk kandang. Jika tidak, dianjurkan melakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk majemuk 12:12:17:2 sebanyak 200 kg/ha setiap pertanaman. Kebutuhan nitrogen untuk tanaman ini agar tanggap baik adalah dengan takaran sampai 250 kg/ha pupuk urea.
  4. Urea sebaiknya diberikan melalui penyiraman pada tanaman sepanjang waktu pertumbuhannya sampai satu minggu sebelum panen. Penyiraman yang sering dapat memacu pertumbuhannya.
Perlindungan Tanaman
Spesies ini memiliki rentang penyakit yang sama dengan kubis-kubis barat. Busuk basah Erwinia dapat menjadi parah jika tanaman terluka pada saat kegiatan budidaya . Penyakit akar pekuk dapat sangat parah dan menyebabkan pertumbuhan kerdil yang nyata. Tetapi penyakit bercak daun Alternaria biasanya tidak menjadi masalah. Penyakit rebah semai Pythium spp. akan merusak jika air terlalu banyak diberikan, maka dianjurkan untuk melakukan penyiraman fungisida tembaga.

Tanaman ini umumnya kurang rentan terhadap hama, umumnya tanaman ini diserang oleh ngengat punggung intan meskipun begitu pengaruhnya terhadap tanaman tidak serius. Karena tanaman ini tumbuh cepat, pemeliharaan bedengan benih yang bersih merupakan satu-satunya persyaratan untuk pengendalian gulma.

kompas musafir
(Sumber foto: www.theguardian.com)

Cara Bercocok Tanam Selada, Letus (Lactuca sativa) dengan Sistem Hidroponik

Selada daun hampir sama seperti kubis, tetapi yang membedakan keduanya adalah selada daun tidak membentuk krop atau kepala keras seperti pada kubis, biasanya ditanam di daerah dengan suhu yang dingin dengan ketinggian tempat mencapai 1500 meter dari permukaan laut. Biasanya dimakan dengan cara dijadikan lalapan atau dimasak terlebih dahulu.

Budidaya
Di dataran rendah tropika dianjurkan benih ditanam terlebih dahulu dipersemaian dan kemudian dipindah tanam ke lapangan jika tanaman semai telah mencapai ketinggian 5 - 6 cm. Jika budidaya dilakukan pada tanah masam atau tanah gambut dengan nilai pH 4,5 maka tanah harus diberikan kapur dengan dosis  4 ton per ha.

Jarak tanam yang disarankan untuk pertanaman selada adalah 20 x 30 cm dan diberikan sedikit naungan selama minggu pertama pertanaman. Pemupukan dapat diberikan dengan dosis yang sama seperti untuk kubis daun Cina. Penyiraman juga diperlukan untuk tanaman selada ini, lakukan penyiraman ringan saja tapi teratur. Pertanaman selada dapat dipanen pada umur 5 - 6 minggu di dataran rendah tropika dan 8 - 12 minggu diperlukan jika di daerah dengan suhu yang lebih dingin tapi tergantung dari kultivarnya.

Perlindungan Tanaman
Hama yang paling menyusahkan untuk tanaman selada adalah siput, untuk mengatasinya dapat digunakan pelet metaldehida dengan dosis sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan. Selain itu dapat juga menggunakan abu dapur atau kapur tohor yang ditempatkan melingkar di sekitar batang tanaman. Rebah semai juga merupakan hal yang umum terjadi pada saat persemaian, jika memungkinkan gunakan tanah yang telah disterilkan untuk persemaiannya. Sebaiknya melakukan penyiraman dengan hati-hati, jika rebah semai ini muncul gunakan fungisida tembaga (dengan dosis 50 gr dalam 5 liter air). Penyakit bercak daun biasa (Cercospora longissima) dan Botritys cinerea yang dapat menyebabkan busuk daun parah, memerlukan pengendalian dengan menggunakan fungisida spektrum lebar.

menanam-tanaman
(Sumber foto: yogya.litbang.deptan.go.id)

Jumat, 05 September 2014

Ekologi Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica)

Hasil utama yang diambil dari tanaman cengkeh ini adalah bunganya, dimanfaatkan untuk rempah-rempah, campuran rokok kretek, obat dan sebagainya. Selain bunganya, tangkai bunga dan daunnya juga dapat dimanfaatkan, selain untuk campuran rokok, minyak atsiri yang dikandungnya dapat juga dijual.

Tanaman cengkeh merupakan tanaman asli dari Indonesia tepatnya dari pulau Makian Maluku. Ketinggian tempat penyebarannya antara ketinggian 0 sampai 900 meter dari permukaan laut. Di atas 900 meter, cengkeh juga dapat tumbuh tetapi umur berbunganya sangat lambat dan produksi bunganya sangat rendah, umumnya keadaan tersebut berkolerasi positif dengan altitude.

Pertumbuhan cengkeh dan proses pembungaannya serta munculnya penyakit-penyakit seperti mati bujang ataupun penyakit lain, erat sekali hubungannya dengan iklim setempat dan tanah tempat tumbuhnya. Akibat yang ditimbulkan adalah gangguan fisiologis, sehingga tanaman menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.

Tanaman cengkeh menginginkan suhu antara 21 sampai 2 derajat celsius dengan iklim yang basah. Curah hujan yang disukai oleh cengkeh antara 1500 sampai 3000 mm per tahun merata sepanjang tahun dan sangat disukai curah hujan per bulannya 80 mm atau lebih sedikit.

Cengkeh merupakan tanaman yang sangat tisak tahan terhadap kekeringan. Cengkeh yang gagal berbunga dan tumbuh merana di daerah-daerah yang mempunyai musim kering yang tegas dan daya pengikatan tanah terhadap air rendah. Mengenai curah hujan ini, ternyata berkaitan erat dengan kualitas bunga cengkeh. Untuk rokok kretek, cengkeh yang baik berasal dari daerah-daerah yang mempunyai curah hujan dengan kisaran antara 1500 sampai 1800 mm per tahun.

Cengkeh menyukai tanah yang gembur, tidak ada cadas sampai beberapa meter ke bawah dan berdrainase baik (tidak ada air tergenang). Selain itu, air tanah harus dalam sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Sebagai pedoman dapat dilihat pada sumur-sumur yang berdekatan dengan areal pertanaman. Keadaan topografi, juga memiliki pengaruh. Tanah-tanah yang lereng dan menghadap ke arah matahari terbit sangat baik untuk pertanaman cengkeh, yang penting drainase dan aerasinya baik sehingga pertumbuhan akar baik serta sempurna.

Tanah-tanah Latosol, Andosol, dan Podzolik dapat digunakan untuk menanam tanaman cengkeh.

pH tanah yang cukup toleran untuk tanaman cengkeh adalah tanah asam sampai netral dengan kisaran nilai antara 4 sampai 7.

menanam-tanaman
(Sumber foto: www.produknaturalnusantara.com)

Ekologi Tanaman Kakao (Theobroma cacao)

Coklat atau lebih dikenal dengan nama kakao merupakan tanaman penghasil bahan campuran minuman atau makanan seperti cake, roti dan lain sebagainya. 

Coklat masuk dalam anggota famili Streculiaceae. Coklat dapat tumbuh pada lintang 20 derajat lintang utara dan 20 derajat lintang selatan. Ada dua jenis coklat yang dipasarkan di dunia saat ini yaitu edel cacao atau fine flavoured cocoas dan bulk cocoas. Bulk cocoas adalah coklat yang berasal dari tipe Foraster sedangkan edel cacao berasal dari hibrida Coriolla dan Forestero.

Coklat akan tumbuh dengan baik di dataran rendah pada ketinggian 0 - 500 meter dari permukaan laut. Ketinggian yang terbaik untuk tanaman coklat adalah di bawah 300 meter di atas permukaan laut.

Suhu yang cocok untuk tanaman coklat ini adalah berada pada kisaran antara 26 sampai 28 derajat celcius. Pada daerah-daerah yang mempunyai kisaran suhu sampai jatuh di bawah 18 derajat celcius atau naik sampai 35 derajat celcius tidak baik untuk tanaman coklat.

Curah hujan yang baik untuk tanaman coklat adalah berkisar antara 1500 sampai 2000 mm per tahun dimana hujannya terbagi merata sepanjang tahun. Ternyata angka tersebut sedikit berbeda dengan kenyataan di Filipina, dimana curah hujan yang baik untuk tanaman coklat disana adalah antara 1600 sampai 2200 mm per tahun. Coklat sangat sensitif terhadap kekeringan dan mengalami moisture strea yang dapat menyebabkan pembungaan melambat, akibatnya produksi bunga  berkurang dan keguguran pada buah muda.
Angin yang terlalu kencang tidak baik untuk tanaman coklat. Jika suatu daerah sering diserang angin kencang maka daerah tersebut tidak ideal untuk tanaman coklat. Akibat yang ditimbulkannya selain kerusakan mekanis seperti dahan patah atau pohon tumbang, juga dapat mengakibatkan banyaknya energi hilang karena transpirasi yang tinggi. Keadaan tersebut tentu saja pada akhirnya akan menurunkan produksi buah.

Tanah yang disukai oleh coklat adalah tanah-tanah bersolum (lapisan) yang dalam dengan drainase yang baik pada top soil (permukaan tanahnya), porous dengan tekstur lempung berpasir yang kaya akan bahan organik. Reaksi tanah (kemasaman tanah) yang diinginkan oleh tanaman coklat adalah tanah netral dengan pH 6 sampai 7. Akan tetapi, tanaman coklat mempunyai kisaran toleransi yang cukup luas yaitu pH antara 4 sampai 7,4 untuk top soilnya dan 4 sampai 8,3 pada sub soil (lapisan tanah bawah).

Serangga hama pada tanaman kakao

Penggerek buah kakao (PBK) 

Hama yang menyerangnya Conopomorpha cramerella, harga kakao yang rendah biasanya selalu dihubungkan dengan adanya serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK) ini, serangga ini bisa dikatakan sebagai hama utama yang menyerang tanaman kakao.

Buah kakao terserang dapat dilihat dengan gejala belang kuning hijau atau kuning jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva, pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil, karena biji-biji saling melekat menyebabkan buah terserang jika dikocok tidak berbunyi, sedangkan buah sehat akan berbunyi, tanaman selain kakao yang dapat terserang yaitu rambutan.

Petani sulit mengidentifikasi apakah tanaman coklat  terserang hama PBK atau tidak, gejalanya hanya dapat dilihat ketika buah kakao/cokelat dibelah, apabila buah kakao dibelah terlihat isinya sudah tidak beraturan akibat gerekan larva dari dalam buah, petani akan menderita kerugian besar, sehingga upaya pembahasan PBK dan alternatif pengendaliannya menjadi penting.

Jika pada hamparan tanaman kakao terserang berat diprediksi tidak dapat menghasilkan produksi optimal, akibatnya buah kakao menjadi rusak dan cacat akibat serangan hama ini, dengan demikian perlu diupayakan semaksimal mungkin untuk mengendalikan serangan hama tersebut baik secara preventif maupun kuratif, setidaknya meminimalkan kerusakan dan kerugian.

Hama PBK biasanya meletakkan telurnya setelah matahari terbenam pada alur kulit buah kakao. Setelah telur menetas akan menjadi larva.

Pengendalian hama penggerek buah kakao

Pengendalian dapat dilakukan baik secara preventif maupun kuratif. serangan PBK dapat mencapai 0 % apabila dilakukan aplikasi 1 x insektisida yang telah direkomendasikan oleh Komisi Pestisida sebelum sarungisasi menggunakan kantong plastik.

Tindakan Pencegahan Serangan PBK

?Karantina

Metode karantina dilakukan bertujuan mencegah masuknya hama dari negara lain seperti Philipina dan Malaysia atau dari satu daerah ke daerah lain dengan cara menghindari masuknya buah yang terjangkit serta bahan maupun alat yang mengandung hama PBK.

Frekuensi Panen

Kakao yang dipanen sering kurang beresiko terserang hama PBK . Kulit buah yang telah dipanen perlu dikumpulkan dan dibenamkan ke dalam tanah sehingga mampu menekan populasi serta perkembangbiakan PBK karena banyak larva yang juga ikut terbenam bersama kulit buah menjadi kompos.

Pemangkasan

Pemangkasan kakao dapat dilakukan sebagai salah satu teknik pengendalian hama PBK, karena kanopi menjadi tidak terlalu rimbun. Kondisi kanopi yang rimbun sangat kondusif bagi pertumbuhan hama PBK. Dengan pertimbangan bahwa kelemahan imago PBK  tidak menyukai sinar matahari langsung, sehingga bila sering dilakukan pemangkasan teratur akan dapat menekan populasi hama karena distribusi sinar matahari pada bagian tanaman maupun areal kebun menjadi merata. Pemangkasan bentuk pohon kakao dilakukan dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m memudahkan saat pengendalian dan panen.

Pemupukan

Apabila unsur hara yang dibutuhkan tanaman terpenuhi akan memperlancar proses metabolisme tanaman. Selanjutnya akan mempercepat masaknya buah, sehingga dapat mengurangi tingkat kerusakan buah dan memungkinkan frekuensi panen lebih sering. Pertumbuhan tanaman yang sehat akan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama PBK.

Tindakan Kuratif Pengendalian  PBK

Sanitasi dan Sistem Rampasan.

Sanitasi berarti membersihkan areal kebun dari daun kering, ranting kering, kulit buah dan gulma yang berada di sekitar tanaman. Keadaan yang bersih menjadikan kondisi yang tidak sesuai bagi hama PBK.

Sistem Rampasan dimaksudkan memetik buah terserang PBK. Pada akhir panen, semua sisa buah kakao dipetik dan dimusnahkan. Daur hidup hama akan terputus, sehingga serangan pada periode berikutnya akan rendah.

Kondomisasi/ Pembungkusan.

Kondomisasi atau sarungisasi berarti membungkus buah kakao dengan plastik. Caranya yaitu ujung bagian atas kantong plastik diikatkan pada tangkai buah, sedangkan ujung buah tetap terbuka. Dengan cara penyelubungan buah tersebut, hama tidak dapat meletakkan telur pada kulit buah sehingga buah terhindar dari serangan larva. Pembungkusan dilakukan ketika buah berukuran kecil, 8-12 cm


Untuk menjaga stabilitas tingkat serangan hama PBK 0 % dapat dilakukan tindakan berikut :


  • Didahului dengan aplikasi insektisida satu kali pada saat panjang buah 8-12 cm, selanjutnya buah tersebut dibungkus plastik 

  • Panen sering, buah yang masak dijemur.

  • Disertai pemangkasan dan pemupukan sesuai dosis anjuran

menanam-tanaman
(Sumber foto: ragambudidaya.blogspot.com)

Sumber :
* BPPP Ketindan (Hama kakao)

Cara Bercocok Tanam Bayam dengan Sistem Hidroponik

Bayam merupakan tanaman yang tersebar  sangat luas keberadaannya, dapat tumbuh liar di banyak tempat. Bayam dapat juga tumbuh di ketinggian sampai 1000 meter dari permukaan laut. tetapi pertumbuhannya jauh lebih jika di dataran rendah tropika. Terdapat banyak varietas; mulai dari yang berwarna hijau tua, hijau muda, merah campur hijau sampai berpigmen merah jelas dengan nilai gizi yang tinggi. Beberapa diantaranya merupakan tanaman hari pendek dan ditanam pada bulan musim panas sebagai sayuran hijau. 

Umur pertanaman bayam adalah 4 - 6 minggu, sehingga dapat disertakan dalam pergiliran pertanaman tiga bulanan dengan cara yang sama seperti pada kangkung. Bayam agak sulit penanamannya jika dibandingkan dengan kangkung, tetapi dengan pemeliharaan yang baik dapat memberikan hasil sebesar 15 - 20 ton/ha selama pertanaman empat minggu. Hasil komersial rata-rata dapat mencapai sekitar 10 ton/ha.

Budidaya

Hampir semua jenis tanah dapat digunakan untuk budidaya bayam; kapur hanya diperlukan jika pH di bawah 5,0. Tanah gambut masam dengan pH 4,0 - 4,5 akan memerlukan 1 ton/ha kapur setiap tahun untuk tanaman ini.

Benihnya sangat kecil dan harus dijaga agar penyebarannya merata dalam lubang-lubang tanam yang berjarak 15 cm. Penyiraman juga harus dilakukan dengan hati-hati agar benih tidak tergusur. Atau dapat juga dilakukan dengan cara; benih disebar merata dan diperjarang, atau dapat juga dicampur dengan pasir halus agar penyebarannya lebih merata. Jika penanaman dilakukan dengan cara pindah tanam (disemaikan terlebih dahulu), tanaman semai harus ditanam pada tinggi 10 cm untuk panen tunggal (yang dipanen dengan mencabut) atau pada tinggi 15 - 20  cm untuk beberapa kali panenan melalui pemotongan berulang tunas-tunas baru. Melalui pindah tanam, hasil maksimum yang diperoleh setelah 7 - 8 minggu, tetapi untuk kualitas hasil panen yang baik perlu dipanen lebih awal. Cara panen yang lazim adalah dengan mencabut tanaman semai, tetapi kualitas yang baik dan hasil yang tinggi dapat juga diperoleh melaui pemotongan (pemangkasan) dengan interval waktu 3 - 4 minggu.

Pemupukan untuk bayam ini sama seperti kangkung. Pemberian air dianjurkan agar dilakukan dengan hati-hati dan sedikit-sedikit, dua kali sehari pada cuaca kering.

Perlindungan Tanaman

Tanaman bayam relatif bebas gangguan. Namun terkadang penyakit busuk daun (Thanatephorus cucumeris) dapat parah pada saat cuaca basah dan pertanaman yang lebat. Dalam kondisi yang sama pula, kapang lendir (Physarum cinereum) dapat menghancurkan daun dan meluas dengan cepat. Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan fungisida spektrum lebar, seperti Dithane M-45, Daconil dan senyawa-senyawa tembaga.
Berbagai kumbang pemakan daun dibasmi dengan menggunakan pestisida tetapi penggunaan pestisida umur pendek sebaiknya digunakan secara bijaksana.

menanam-tanaman
(Sumber foto: berita.grosirkeripik.com)