Kamis, 18 Agustus 2016

Varietas Jagung Manis Tropika Dan Cara Menanamnya Secara Organik

Jagung sudah dikenal sebagai tanaman yang banyak di budidayakan, baik itu untuk bahan pakan ternak maupun untuk sayuran, dan jagung manis mendapati tempat tersendiri dihati penikmatnya, untuk muda-mudi yang sedang jatuh cinta, dan kekurangan modal membawa pasangannya ketempat yang lebih mentereng, sudah tentu sangat mengenal makanan murah meriah ini di pinggiran pantai, dan terkadang seperti suatu peristiwa ajaib, dengan membelikan pasangannya sebuah jagung manis yang sudah bakar, maka ia sudah sangat terpesona melihat arjunanya, hehehe � serius banget lo.

Kembali ke laptop! Pemirsa yang budiman kali ini pembahasan kita adalah jagung manis, dalam usaha pertanian jagung manis sangat menguntungkan untuk ditanam, mengapa demikian karena harganya lebih mahal dibanding dengan jagung tidak manis (jagung biasa), meski dengan resiko yang sedikit lebih tinggi dari budidaya jagung biasa, namun petani dan penggiat penelitian pertanian tetap semangat untuk menanamnya.

Beberapa merek varietas jagung manis yang cocok untuk daerah dataran rendah tropika adalah :

1. USDDA 34

2. Improved 34

3. Puerto rico 50

4. Golden bantam

5. Golden gem

6. Hawaian supersweet

Jagung tidak manis atau jagung biasa atau jagung berpati juga bisa menjadi jagung manis yang laku dijual di pasar untuk dijadikan sayur, dengan syarat jagung tersebut dipanen pada waktu usia muda, untuk jagung semacam ini varietas lokal biasanya mempunyai rasa yang lebih baik dari pada jagung hasil persilangan unggul, dan merek varietas yang cocok dibudidayakan untuk dataran rendah tropika adalah sebagai berikut :

1. Chinta 

2. Metro

3. Suwan

4. Coastal composit

5. Katumani (untuk daerah afrika timur)

Peluang bisnis untuk jagung manis sangat terbuka lebar, bagaimana tidak dari nilai jual saja jagung manis cukup tinggi dan pasarnya tidak pernah surut, karena jagung manis bisa dikonsumsi langsug misalnya untuk dibakar atau direbus.

Secara sederhana sebuah jagung dikatakan jagung manis karena terjadinya peristiwa genetic, yakninya mutasi gen resesif yang menghambat perubahan gula menjadi pati, dan selama proses fisiologinya berlangsung kadar gula pada jagung terus meningkat, makanya ia terasa manis.

Hampir semua tanah bisa digunakan untuk budidaya jagung manis, jenis tanah yang paling baik geluh dan gembur , sedangkan untuk tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi dengan pH dibawah 5,0 perlu diberi kapur, untuk areal pertanaman seluas satu hektar sebaiknya diberikan kapur sebanyak 1 ton/ha selama setahun.

Jagung manis bisa tumbuh dalam berbagai iklim karena tanaman ini punya kemampuan beradaptasi yang baik, dan di Negara Indonesia petani membudidayakannya di dataran rendah dan juga didaerah pegunungan (1800 MDPL), dan suhu optimum yang dibutuhkan jagung manis berkisar antara 21 � 27 derajat Celsius.

Cara pengolahan tanah untuk menanam jagung manis secara organic

Untuk bertanam jagung manis secara organic sangat perlu diperhatikan kebutuhan haranya, karena jagung ini memerlukan unsure nitrogen (N) yang tinggi, untuk mempersiapkan unsure N yang cukup terkadang sebelum dilakukan penanaman jagung manis, areal tersebut ditanam dengan tanaman jenis kacang-kacangan, tanaman kacang-kacangan sangat cepat dan mudah dalam mengikat N untuk tanah, namun demikian keseimbangan pemberian pupuk penting untuk diperhatikan, yakni keseimbangan antara Nitorgen, Kalium dan Pospat.

Areal lahan bekas bertanam padi sawah bisa digunakan langsung untuk bercocok tanam jagung manis ini, dengan syarat airnya tidak tergenang, atau bisa juga disiapkan bedengan untuk mengatur drainasenya, ukuran bedengan bisa dibuat selebar satu meter, dan tingginya duapuluh sampai tigapuluh sentimeter, pada saat dilakukan penanaman jagung manis sebaiknya dibuat jarak antar bedengan sebesar tigapuluh sentimeter.

Untuk bertanam jagung secara organic ini kebutuhan pupuk sekitar 5 ton per hektar, adapun pupuk yang diberikan sebelum dilakukan penanaman adalah sebagai berikut :

1. Kotoran ayam

Gunanya untuk pengikat N lebih banyak dan cepat terurai

2. Kotoran sapi

Untuk memenuhi kebutuhan K dan P

3. Kotoran kambing

Juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan K dan P

Cara penanaman jagung manis organik

1. Dengan cara tanam tugal

Cara ini merupakan cara tanam yang paling baik, untuk melakukannya perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Buat lubang sedalam 2 � 3 cm

b. Masukan 2 butir benih jagung manis

c. Setelah itu tutup dengan tanah dan kompos

d. Penyiraman dilakukan agar kelembapannya tetap terjaga

Dalam usaha bertanam jagung manis yang ideal benih yang dibutuhkan 8 kg per hektar, dengan jarak tanam 60 � 75 cm.

Hama penyakit pada tanaman jagung manis dan cara pengendaliannya

Dibawah ini kita sajikan beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung serta cara pengendaliannya.

Hama Penyakit Gejala Dan Cara Mengatasinya
Hawar pelepah (Rhizoctonia solani) Gejalanya berupa busuk pada pelepah, awalnya menyerang pada bagian tanaman yang terdekat dengan tanah kemudian menjalar ke bagian lain. Pada varietas tertentu bisa menyerang hingga ke tongkol buah. Pengendaliannya dengan mengatur budidaya jagung manis ke musim kemarau, menanam varietas yang memiliki jarak tongkol dari tanah cukup tinggi, merompes daun-daun yang bersentuhan dengan tanah, menyiangi kebun, memotong bagian tanaman yang terserang dan mengaplikasikan rotasi tanaman
Hawar daun (Curvularia sp.)
Cendawan ini menyebabkan hawar daun dengan gejala awal bercak tak beraturan di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat keputihan dengan pinggiran coklat tua. Bercak meluas ke pangkal daun hingga membuat seluruh daun mengering. Penyakit ini cepat menyebar pada kondisi kelembaban dan curah hujan tinggi. Pengendaliannya dengan memilih varietas tahan, perbaikan drainase tanah, meningkatkan sanitasi kebun dan menghilangkan tanaman atau bagian tanaman yang terkena.
Hawar daun (Helminthosporium turcicum)
Penyakit ini menyerang daun dengan gejala awal bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang menjadi hawar berwarna coklat keabu-abuan. Biasanya serangan ditemukan pada daun tua (bawah) kemudian menjalar ke daun muda (atas). Pada keadaan yang parah bisa menyababkan kematian pada tanaman dengan penampakan daun kering seperti terbakar. Untuk mengendalikannya gunakan varietas yang tahan, pengolahan tanah yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam. Pada budidaya jagung manis non-organik bisa diaplikasikan fungisida
Karat (Puccinia sorghi)
Gejalanya terdapat bercak-bercak bisul berwarna coklat sampai oranye pada permukaan daun bagian atas. Penyakit ini biasanya menyerang jagung yang ditanam di daerah beriklim tropis hingga sedang. Penyakit ini berkembang baik pada suhu 16-23 derjat Celsius dengan kelembaban tinggi. Bisa dikendalikan dengan pemilihan varietas benih, menjaga sanitasi kebun dan aplikasi biopestisida apabila bisul muncul pada permukaan daun
Bule (Peronosclespora Maydis)
Gejala penyakit bule adalah permukaan daun bergaris-garis putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian kerusakan menyerang tongkol. Penyakit ini bisa menyerang disepanjang musim tanam, namun kasus terbesar menyerang budidaya jagung manis yang ditanam diluar musim atau terlambat tanam. Serangan penyakit ini menyebabkan kerusakan yang besar, bisa menyebabkan kehilangan hinga 100%. Serangan penyakit bule bisa dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan Peronosclespora Maydis, memusnahkan tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman
Tikus (Rattus argritiventer)
Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung manis yang ditanam di lahan sawah. Tikus memakan tongkol muda yang sedang matang susu, umumnya tikus memakan tongkol dari ujung hingga pertengahan pangkal. Pengendalian hama tikus secara organik adalah dengan memburu dan membasmi tikus dari sarangnya
Belalang (Valanga nigricornis)
Hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa padang rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus sp, burung dan laba-laba. Selain itu patogen seperti Metarhizium anisopliae merupakan musuh belalang
Kutu Daun (R. maidis)
Hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang berubah menjadi jelaga warna hitam. Noda-noda tersebut akan menghambat daun melakukan fotosintesis. Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzaiCoccinella sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan hama ini dengan melakukan polikultur tanaman atau menumpangsarikan jagung manis dengan tanaman lain
Ulat Tongkol (H. armigera)
Hama ini menyerang tongkol jagung. Pada awalnya imago meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Setelah larva tumbuh akan masuk kedalam tongkol. Hama ini mempunyai kebiasaan berpindah-pindah, sehingga kerusakan yang ditimbulkan pada tongkol jagung bisa lebih banyak dibanding jumlah larvanya. Pencegahan terhadap hama ini adalah dengan menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang akan mengurangi populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini adalah Trichogramma spp. yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit pada larva muda.
Penggerek batang jagung (O. furnacalis)
Hama ini menyerang tanaman pada vase vegetatif maupun generatif. Kerusakan tanaman terjadi karena larva menggerek bagian batang tanaman untuk mendapatkan makanan. Penggerek batang jagung bisa dikendalikan secara teknis dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan memotong bunga jantan dan menerapkan waktu tanam yang tepat. Pembasmian hayati dengan memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp. atau predator alami Euborellia annulata yang memangsa larva

Cara Panen Jagung Manis

Jagung manis mulai berbunga setelah 50 hari. Sepuluh hari sebelum panen utama, sebaiknya dilakukan panen jagung muda. Pada masa ini akan tumbuh dua tongkol jagung, petik tongkol yang paling bawah. Pemanenan tongkol muda dimaksudkan agar asupan nutrisi pada tongkol utama tercukupi, sehingga hasilnya maksimal. Selain memetik tongkol muda, papaslah daun bagian bawah sebanyak 2-3 helai. Apabila muncul kembali tunas-tunas buah muda sebelum panen utama, petiklah sebagai panen tambahan. Panen utama budidaya jagung manis bisa dilakukan setelah tanaman berumur 65-75 hari.

Metode panen seperti ini cocok dilakukan untuk jenis tanaman jagung manis satu tongkol. Jenis ini digunakan luas oleh para petani di Indonesia, seperti varietas Seleksi Dramaga-2 (SD-2). Ada juga varietas jagung manis 2 tongkol, dimana dua tongkol jagung dibiarkan tumbuh hingga panen akhir.

Demikian pembahasan singkat tentang varietas jagung manis yang ditanam dengan cara organic, sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Elha Amalia Baso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar