Kamis, 14 April 2016

Cara Mudah Pembuatan Pupuk Organik Cair Untuk Buah

Banyak hal yang menarik dari perkembangan teknologi pemuliaan berbasis rakyat jelata di Group jejaring social facebook, salah satunya di Group Facebook �Surono Danu�, group yang beranggotakan 2.663 anggota ini (Diakses pada jumat/15/April /2016) terlihat antusias sekali mengupas berbagai persoalan pertanian, khususnya pertanian padi, group ini terkenal dengan merek produk padinya dengan merek sertani, ada berbagai ragamnya mulai dari sertani 1 sampai sertani 18, anda juga bisa mengikuti diskusi tentang berbagai persoalan pertanian di group ini, silahkan bergabung.

Karena resep membuat pupuk organic cair (POC) kita kali ini di ambil dari diskusi group tersebut, sebagai suatu langkah untuk turut berbagi pengetahuan kepada sesame petani di dunia, kami coba tayangkan resep pembuatan pupuk organic cair untuk buah ini, terima kasih yang mendalam sebelumnya kami sampaikan kepada akun facebook atas nama �Nur Ichsan Ichsan Icong�, atas kemurahan hati beliau turut membagi ilmu sederhananya untuk semua petani di dunia, mari kita simak berikut cara pembuatan Pupuk Organik Cair untuk Buah.

Bahan-bahan yang dipersiapkan untuk pembuatan POC buah

1. Pisang matang 2 buah

2. Kuning telur ayam 1 butir

3. 1 sachet madurasa

4. 1 kiter air kelapa

5. 1 liter air perasan kunyit

6. 1 botol yakult kecil

Cara pembuatan

Blender pisang, telur dan madu kemudian masukkan kedalam toples/drigen sekaligus campurkan dengan bahan-bahan lainnya seperti madurasa, air kelapa, air perasan kunyit dan yakult, setelah semua campuran dimasukkan kocok beberapa menit kemudian dibuka tutupnya, untuk mengeluarkan gas metan yang dihasilkannya, lakukan pengocokan berulang-ulang sampai semua campuran dirasa sudah merata, kemudian diamkan selama 1 hari (24 jam), dan paling bagus jika dilakukan pengendapannya selama satu minggu.

Kontrol proses pembuatan.


Sewaktu penyimpanan perhatikan proses fermentasinya, jika gas metan tinggi buka lagi tutup derigennya, kemudian tutup lagi.

Cara aplikasi.

Disemprotkan langsung ke buah, dengan dosis takaran 5 ml perliter air campuran.

Berikut ini foto penampakan untuk penggunaannya pada tanaman padi, yang diunggah oleh Nur Ichsan Ichsan Icong di Group Surono Danu.



Sumber : Nur Ichsan Ichsan Icong, diposting di group Facebook : Surono Danu

Minggu, 10 April 2016

Cara Membudidayakan Pepaya California

Pepaya California sendiri merupakan jenis pepaya unggulan dengan umur genjah. Karena merupakan jenis genjah, pepaya California bisa dipanen dalam waktu singkat yaitu dapat dipanen ketika berumur 7 bulan. Karena masa panen yang cukup singkat jenis pepaya ini memiliki batang yang lebih pendek dibanding dengan jenis pepaya yang lain. Dari buah pepaya California memiliki ciri-ciri berukuran 0,8 � 2 kg/buah, berkulit tebal, berbentuk lonjong buah matang berwarna kuning, rasanya manis, daging buah kenyal dan tebal.

Dari segi produktifitas, pepaya California memiliki produktifitas yang cukup tinggi. Seperti yang sudah dijelaskan diatas masa panen bisa dilakukan ketika berumur 7 bulan � 9 bulan dengan umur produktifitas hingga 4 tahun. Panen pepaya California bisa dilakukan empat kali setiap bulannya. Dalam setiap panen bisa menghasilkan 10-20 buah pepaya setiap pohonnya. Jika anda membudidaya pepaya California dalam lahan 1 hektar, dalam sekali panen bisa menghasilkan 2 ton pepaya California.

[Baca juga - Cara membuat singkong tumbuh dengan banyak umbi]

Penyemaian Benih Pepaya California
Bibit pepaya california

Bibit pepaya California dihasilkan dari penyemaian biji. Bisa didapat dari buah pepaya California yang matang dipohon atau beli di toko pertanian. Berikut ini langkah-langkah menyemai benih pepaya California :

Biji yang akan digunakan untuk benih direndam dalam air selama semalam. Setelah semalaman cek benih, yang digunakan untuk benih adalah yang tenggelam.
Biji yang sudah dipilih diperam dalam kertas Koran/kain basah selama seminggu, untuk pemeliharaan cukup menjaga kelembapan Koran atau kain.
Benih yang sudah diperam selama 1 minggu sudah siap untuk disemai didalam polibag, komposisi media tanam yang digunakan adalah tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1
Bibit siap ditanam di lahan budidaya ketika sudah berumur 1-1,5 bulan.

Penanaman Bibit Pepaya California

Sebelum melakukan penanaman bibit lahan terlebih dahulu dibersihkan dari rumput liar. Langkah selanjutnya buat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 2,5 M x 2,5 M atau 2,5 M x 2,75 M. Populasi tanaman perhektar antara 1.450 hingga 1.600 pohon. Lubang dengan campuran tanah dan pupuk kandang.

Lubang yang sudah dibuat selanjutnya dialiri dengan air. Dan bibit bisa ditanam langsung ke lubang tanaman. Waktu yang paling tepat dalam menanam bibit pepaya California adalah diwaktu sore hari.
Pemeliharaan Tanaman Pepaya California

Langkah-langkah perawatan tidak jauh berbeda dengan tanaman lainnya. Hanya perlu dilakukan penyiraman, pemupukan dan penyulaman ketika ada bibit yang mati.

Untuk mendapatkan produktifitas yang maksimal pemupukan harus dilakukan baik dengan pupuk organik maupun pupuk non organik. Pemupukan dilakukan ketika penanaman dengan memberi pupuk kandang atau pupuk kompos dengan takaran 40kg/ tanaman. Pemupukan dilakukan kembali dengan menggunakan pupuk NPK setenah bibit berumur 2 minggu dengan takaran 200 gram/pohon. Pemupukan dilakukan kembali dengan pupuk kandang dan NPK per tiga bulan sekali dengan takaran 500 gr NPK/pohon + 40 kg pupuk kandang/pohon. Khusus setelah tanaman berbuah bisa ditambah pupuk KCI untuk meningkatkan ketahanan dan kemanisan buah.

[Baca juga - Nutrisi dalam sayuran]

Panen dan Pasca Panen Pepaya California

Masa panen pertama bisa dilakukan diumur antara 7-9 bulan. Buah pepaya California yang sudah dapat dipanen adalah yang sudah matang dengan tanda ada warna semburat kuning pada kulit buah. Untuk panen dilakukan dengan cara memotong tangkai buah, untuk periode tanam bisa dilakukan setiap 10 hari sekali.

Demikian langkah-langkah budidaya pepaya California komplit. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam melakukan usaha budidaya pepaya California. Salam Budidaya.
Tags: bibit pepaya california, budidaya pepaya, Budidaya Pepaya California, harga pepaya california, manfaat pepaya california, Pepaya California.



*Sumber : e-Petani

Cara Pembuatan Pestisida Ampuh Murah Meriah Dari Bawang putih (Allium sativum L)

Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, hal ini juga menjadikannya sebagai suatu pengendalian hama penyakit yang menyenangkan, selain ramah lingkungan juga murah meriah dan tidak sulit mendapatkan bahan-bahannya. 

Cara kerja spesifik pestisida nabati diantaranya yaitu:

(1) merusak perkembangan telur, larva dan pupa. 
(2) menghambat pergantian kulit. 
(3) mengganggu komunikasi serangga. 
(4) menyebabkan serangga menolak makan. 
(5) menghambat reproduksi serangga betina. 
(6) mengurangi nafsu makan. 
(7) memblokir kemampuan makan serangga. 
(8) mengusir serangga. 
(9) menghambat perkembangan patogen penyakit.

Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan, keunggulan pestisida nabati adalah: 
(1) murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani. 
(2) relatif aman terhadap lingkungan. 
(3) tidak menyebabkan keracunan pada tanaman. 
(4) sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama. 
(5) kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain. 
(6) menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.

Sementara, kelemahannya adalah: 
(1) daya kerjanya relatif lambat. 
(2) tidak membunuh jasad sasaran secara langsung. 
(3) tidak tahan terhadap sinar matahari. 
(4) kurang praktis. 
(5) tidak tahan disimpan. 
(6) kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.

[Baca juga - Penyelamatan cabe yang sedang kritis (Hidup segan mati tak pula mau)]

Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman. Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.

Cara memanfaatkan ekstrak bawang putih untuk pestisida nabati
 
Bahan dan Alat :
85 gram bawang putih
50 ml minyak sayur
10 ml deterjen/sabun
950 ml air
Alat penyaring
Botol
Cara Pembuatan :
Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.
Cara Penggunaan :
Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari
OPT Sasaran :
Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung

Cara membuat ekstrak bawang putih
 
Bahan dan Alat :
2 siung bawang putih
Deterjen/sabun
4 cangkir air
Alat penumbuk/blender
Alat penyaring
Botol
Cara Pembuatan :
Hancurkan bawang putih, rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Saring. Masukkan dalam botol

[Baca juga - Bahan dasar tanah polybag persemaian]
Cara Penggunaan :
Tambahkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang ada pagi hari
OPT Sasaran :
Cendawan

Membuat Ekstrak minyak bawang putih
 
Bahan dan Alat :
100 gram bawang putih
2 sendok makan minyak sayur
10.5 liter air
10 ml deterjen/sabun
Deterjen
Cara Pembuatan :
Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur selama 24 jam. Tambahkan � liter air dan deterjen. Aduk hingga rata. Saring

Cara Penggunaan :
Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari
OPT Sasaran :
Hama kubis, belalang dan kutudaun

Membuat Minyak bawang putih
Bahan dan Alat :
50 ml minyak bawang putih
950 ml air
1 ml deterjen/sabun
Cara Pembuatan :
Tambahkan sabun ke dalam minyak bawang putih. Aduk hingga rata. Tambahkan air. Aduk
Cara Penggunaan :
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari
OPT Sasaran :
Ulat buah tomat
Ulat penggerek umbi kentang
Wereng padi
Nematoda 


*Sumber : E-Petani

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Melalui Proses Kompos

Secara Umum terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.

Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.
 
Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.
Sifat dan karakteristik pupuk organik cair

Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.

Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

Cara membuat pupuk organik cair

Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.

Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
 

Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.

Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.

Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.

Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.

Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.

Cara membuat pupuk organik cair perangsang daunn dan buah

Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

 
* Sumber : e-Petani